Dia mengungkapkan, dalam sehari hanya bisa mengantongi penghasilan sebesar Rp1,5 juta. Kondisi ini jauh berbeda ketika sebelum pandemi dan bisnis online menjamur. Saat itu, omzetnya paling minim sebesar Rp5 jutaan.
"Kita pengen kayak dulu. Dulu tuh minimal Rp5-7 juta per hari. Sekarang bisa dihitung, paling Rp1,5 (juta), nyampe Rp5 juta enggak pernah," ujarnya.
Sementara hingga siang tadi, dia baru bisa menjual sebanyak 15 pakaian. Menurutnya, jika kondisi ini terus berlangsung, kemungkinan dia akan menutup tokonya.
Hal tersebut karena biaya yang dikeluarkan besar, di mana sewa toko mencapai Rp50 juta per tahun, ditambah gaji dua orang karyawan.
(RNA)