sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Utak-Atik Subsidi Energi dari Pertalite-Solar ke BBM Rendah Sulfur 

Economics editor
13/09/2024 06:11 WIB
Subsidi BBM dalam penerapannya di lapangan kerap diminum kendaraan-kendaraan yang sebenarnya dimiliki kalangan mampu. 
Deputi Bidang Koordinasi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin saat media briefing di Kantor Kemenko Marves (Kemenko Marves)
Deputi Bidang Koordinasi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin saat media briefing di Kantor Kemenko Marves (Kemenko Marves)

IDXChannel - Masalah subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang tidak tepat sasaran kerap menjadi alasan sering jebolnya anggaran negara. Pasalnya, subsidi BBM ini dalam penerapannya di lapangan kerap ‘diminum’ kendaraan-kendaraan yang sebenarnya dimiliki kalangan mampu. 

Inilah yang membuat Pemerintah kini gencar mengampanyekan pentingnya subsidi untuk golongan yang berhak termasuk transportasi umum. Harapannya, penikmat subsidi BBM adalah bukan kalangan mampu dan berduit. 

Sejauh ini, berdasarkan data yang dirilis Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), BBM jenis solar bersubsidi 95 persen volumenya dikonsumsi oleh kalangan mampu. Demikian juga untuk BBM jenis pertalite, 80 persen volumenya dikonsumsi kalangan di luar kelompok pra sejahtera.

Artinya, berapa pun subsidi yang dikucurkan oleh pemerintah, dampaknya hanya sebagian kecil yang dirasakan kelompok yang membutuhkan.

Padahal, anggaran subsidi BBM tidaklah kecil. Selama periode 2019-2023, subsidi dan kompensasi bensin dan solar yang digelontorkan pemerintah rata-rata mencapai Rp119 triliun per tahun.

Halaman : 1 2 3
Tim Editor
Advertisement
Advertisement