IDXChannel - Utang negara saat ini mencapai Rp6.527 triliun, jumlahnya terus meningkat terutama ketika pemerintah harus mengeluarkan anggaran besar untuk penanganan covid-19. Peningkatan utang ini bukan hanya tanggang jawab pemerintah, tapi juga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terutama dalam pembahasan anggaran.
Ketua Badan Anggaran atau Banggar DPR RI, Said Abdullah mengatakan, rakyat yang merasa diwakili oleh para anggota dewan di DPR nantinya juga akan mempertanyakan kinerja DPR, terkait keputusan pemerintah berhutang seperti yang terjadi saat ini.
"Karena jika DPR-nya enggak bersuara terkait utang sebagai bagian dari tanggung jawab DPR, nanti rakyat nanya ke DPR, 'Ngapain aja ente di Senayan, tidur?'," kata Said dalam video virtual, Rabu (30/6/2021).
Said juga menegaskan bahwa keputusan pemerintah berhutang itu, bukan lah semata-mata karena pemerintah memang suka berhutang. "Tapi kondisi objektif dan subjektif mewajibkan kita untuk melebarkan defisit," ujarnya.
Dia menjelaskan, pelebaran defisit itu dimungkinkan karena undang-undang memberikan kesempatan kepada pemerintah dan DPR, untuk menaati ketentuan di mana maksimal utang adalah 60 persen dari produk domestik bruto (PDB).