sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Utang Publik Global Capai Rekor Baru, Tembus Rp1.653.000 Triliun

Economics editor Ahmad Islamy
03/07/2025 11:00 WIB
Laporan UNCTAD juga menyoroti bahwa utang publik di negara-negara berkembang tumbuh dua kali lebih cepat dibandingkan di negara-negara maju sejak 2010.
Utang luar negeri di negara-negara berkembang terus meningkat dalam jumlah tinggi (ilustrasi). (Foto: Ist.)
Utang luar negeri di negara-negara berkembang terus meningkat dalam jumlah tinggi (ilustrasi). (Foto: Ist.)

"Beban utang ini sangat bervariasi berdasarkan harga dan jatuh tempo utang yang dapat diakses oleh negara-negara, dan semakin diperburuk oleh kesenjangan yang tertanam dalam arsitektur keuangan internasional," kata UNCTAD.  

Laporan tersebut lebih lanjut mencatat bahwa negara-negara berkembang kini menghadapi biaya utang publik eksternal yang tinggi dan terus meningkat. Setengah dari negara-negara itu membayar sedikitnya 6,5 ​​persen dari pendapatan ekspor untuk membayar utang eksternal pada 2023. 

Negara-negara berkembang menghabiskan USD487 miliar untuk layanan utang luar negeri selama periode 12 bulan tersebut. Selain itu, setengah dari negara berkembang mengalokasikan setidaknya 8,6 persen dari pendapatan publik mereka untuk membayar utang luar negeri, atau hampir dua kali lipat dari 4,7 persen yang tercatat pada 2010. 

"Situasi ini menyebabkan berkurangnya sumber daya negara yang tersedia untuk investasi dalam modal manusia dan pembangunan berkelanjutan, dan diperparah oleh memburuknya prospek ekonomi global yang melemahkan pengumpulan pendapatan," kata UNCTAD.  

Pembayaran bunga bersih atas utang publik di negara-negara berkembang mencapai USD921 miliar pada 2024. Angka itu meningkat 10 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

(Ahmad Islamy Jamil)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement