IDXChannel - Nilai utang pemerintah sampai dengan Juli 2021 tercatat mencapai Rp6.750 triliun. Agar tidak berlarut-larut, Ekonom CORE berharap agar utang tersebut bisa dibelanjakan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan target pemerintah.
Menurut Ekonom CORE Indonesia (Center of Reform on Economics), Yusuf Rendy, sangat disayangkan jika pemerintah tidak menghabiskan dana anggaran seperti misalnya pada tahun lalu, karena dana hutang yang sudah ditarik tidak bisa dikembalikan, dan harus tetap membayar bunganya.
"Tentu ini sangat disayangkan ya, karena ketika kita sudah menarik tentang kita tidak bisa lagi ini kembali mengembalikan uang tersebut kalau kita tidak melakukan belanja, ketika kita sudah mengambil utang, ya sudah itu kita ambil dan bunganya akan kita tanggung nanti, makanya menjadi penting memastikan bahwa belanja ini bisa betul-betul kan cepat dan tepat dan mampu mendorong ekonomi ke titik yang lebih optimal," sambungnya.
Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, Yusuf mengatakan, belanja pemerintah lah yang kemudian diharapkan bisa memberikan stimulan perekonomian untuk bisa bangkit kembali menghadapi pandemi.
Yusuf menjelaskan, pemerintah juga harus memastikan bahwa hutang yang kemudian sudah ditarik, kemudian diperuntukkan untuk beragam program counter cyclical fiskal, hal ini yang harus dipastikan terealisasikan secara tepat dan cepat.
"Karena kalau kita berbicara di tahun lalu, ikita masih punya anggaran sisa karena itu tadi pemerintah tidak hanya di pusat tetapi juga di daerah belum bisa mampu mengeksekusi belanja," tambahnya.
Di masa pandemi covid 19 dibutuhkan belanja negara yang lebih besar untuk memastikan roda ekonomi dalam masyarakat tidak berhenti. Seperti penyaluran bantuan sosial maupun bantuan stimulan untuk usaha masyarakat.
"Kalau kita berbicara program insentif misalnya ada juga lapangan usaha yang ingin mendorong atau peminjam pembiayaan kredit itu bisa ditalangin sementara ya oleh pemerintah," tambahnya.
Yusuf melihat, dalam hal ini terbentuknya kombinasi yang sudah baik antara stimulan untuk usaha masyarakat dan bantaun riil semacam bantuan sosial. Selanjutnya tinggal dipastikani bantuan ini disalurkan secara cepat dan tepat. (TYO)