Varian Delta Masih Jadi Ancaman di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen

IDXChannel - Upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi dikhawatirkan akan melambat akibat varian delta yang belum teratasi. Kondisi ini menjadi ancaman serius bagi Indonesia yang baru saja menorehkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen di Kuartal II-2021.
"Varian delta sebetulnya yang membawa ekonomi kita terpruruk dari sisi industri kewalahan dari sini, kalau tidak ditanggulangi baik akan membawa peningkatan dari angka pengangguran," kata Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef, Andry Satrio Nugroho, dalam konferensi pers Indef, Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Sri Mulyani Sebut Sistem Keuangan Kuartal II-2021 Membaik di Tengah Lonjakan Varian Delta
Andry menegaskan ketika varian delta merebak, bantalan dari industri belum kuat, pada saat terkena dampak makanya langsung jatuh. Alhasil, banyak lini manufaktur yang mengandalkan tenaga fisik menjadi terganggu.
"Kena hit langsung jatoh, misalnya sektor yang 50% dibolehkan bekerja kalau kondisinya pabric manufacturing agak sulit pasti mengandalkan tenaga kerja pasti lini nya terganggu, yang paling terkena industri padat karya," jelas Andry.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mengalami kenaikan menjadi 8,75 juta orang pada Februari 2021 lalu. Jumlah ini naik dibandingkan dengan angka pengangguran di Februari tahun lalu yang sebanyak 6,93 juta orang.
Andry mengatakan pertumbuhan ekonomi tinggi dan pandemi tidak kunjung terkendali saat ini bukan menjadi kombinasi pas. Sebab percuma pertumbuhan ekonomi positif, namun pengendalian pandemi tidak bisa diatasi. Ujung-ujungnya akan memberikan dampak besar kepada masyarakat.
"Menurut saya bukan kombinasi pas dan baik. Karena perlu kita lihat adalah bagaimana menangani pandemi saat ini. Dan (pengangguran) bisa jadi lebih tinggi dari PSBB sebelumnya," ujarnya. (TYO)