Terkait hal tersebut, Sandiaga mengaku telah berkomunikasi dengan pemerintah China serta para pelaku industri pariwisata mengenai pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Sehingga lama tinggal dari para wisatawan menjadi lebih panjang. Begitu juga dengan peningkatan kualitas belanja para wisatawan mancanegara terhadap produk ekonomi lokal.
"Jadi praktik-praktik yang dihitung jumlah kuantitas sudah kami tinggalkan dan tentunya kami meyakini bahwa kebangkitan kita, Bali ini lebih berkualitas dibandingkan dengan kalau kita hanya fokus kepada jumlah banyak-banyakan wisatawan dari China," jelasnya.
Isu jual beli kepala pun, diakui Sandiaga, tengah dalam pengawasan pihak Kemenparekraf bersama Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham.
Sebab disinyalir, isu jual beli kepala wisatawan asing itu mengarah kepada tenaga kerja ilegal yang masuk ke Indonesia menggunakan visa kunjungan wisata.
Terkait hal tersebut, pihaknya telah menetapkan layanan pengaduan terpadu atau hotline, sehingga seluruh pihak, termasuk masyarakat dapat melaporkan apabila mengetahui adanya pelanggaran keimigrasian yang dilakukan wisatawan mancanegara.