Djaka mengamati penurunan geliat usaha F&B ini terjadi pasca momentum Idul Fitri hingga Idul Adha.
Keluhan ini menjadi sorotan setelah sejumlah indikator perekonomian RI berada di jalur positif.
Konsumsi Masih Optimis
Penurunan omzet yang dikeluhkan para pedagang makanan dan minuman ini menjadi kontradiktif dengan laporan konsumsi masyarakat yang tumbuh.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,23 persen secara tahunan pada kuartal II-2023. Konsumsi rumah tangga ini juga berkontribusi sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi RI di kuartal yang sama sebesar 5,17 persen secara tahunan (yoy).
Konsumsi rumah tangga menyumbang sebesar 53,31 persen dari total pertumbuhan domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2023. (Lihat grafik di bawah ini.)