"Sekarang pun kalau kita buka berapa sih pengunjung yang datang, mengcover enggak Rp 4,5 M tadi, setiap bulan ya kita ngomong tekor ya tekor. Kalau misalkan kita tidak bisa bertahan, belum lagi bisa jadi kita akan menjual beberapa aset kita secara bertahap, kalau sampai dengan akhir tahun ini tidak bisa bertahan. Artinya bangkrut kita harus siapkan itu semua karena memang ini adalah resiko terbesar buat semuanya," terangnya.
"Kita nggak mau sama sekali mem-PHK karyawan, tapi kita harus siap dengan segala kemungkinan. PHK karyawan yang selama ini kita belum pernah memikirkan, dan tidak ada keinginan sama sekali mem-phk karyawan, tetapi mungkin itu adalah salah satu keputusan yang terbaik," tambahnya.
Saat ini secara bertahap ia dan jajaran manajemen telah mengurangi para pekerjanya. Beberapa pekerja yang kontraknya telah habis pun tak diperpanjang, karena kondisi kesulitan ekonomi yang luar biasa seperti ini.
"Kita siap-siap kalau karyawan ada yang mau resign, mulai bulan ini harus kita sampaikan, kita nggak mau PHK, kalau mengundurkan diri mau pensiun dini bisa sampai seperti ini mamanya memang lagi dapat batas maksimal akhir tahun," pungkasnya. (RAMA)