Wall Street telah bergerak maju-mundur minggu ini karena rotasi selama berbulan-bulan ke saham-saham energi dan keuangan yang sensitif secara ekonomi, yang telah diuntungkan prospek pertumbuhan ekonomi, sempat terangkat oleh penurunan imbal hasil obligasi yang mendorong naiknya saham-saham teknologi.
Imbal hasil obligasi AS 10-tahun mundur menjadi sekitar 1,6 persen, penurunan yang dalam beberapa hari terakhir telah menopang saham teknologi yang mengandalkan modal berbiaya rendah. Saham berorientasi nilai pada Rabu (24/3/2021) ditutup datar, melampaui penurunan 1,4 persen pada saham-saham pertumbuhan, termasuk saham teknologi.
Investor telah fokus pada imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan, mempertimbangkan apakah ada ruang untuk menjalankan suku bunga jangka panjang, kata Kepala Strategi Global JPMorgan Asset Management, David Kelly.
“Kami sedikit tenang di sini. Kami tahu bahwa ekonomi siap untuk benar-benar mengalami akselerasi pada kuartal kedua. Tapi kami belum melihat akselerasinya, jadi itulah yang kami tunggu," ujar Kelly.
Dilansir dari Antara, menambah bias kenaikan untuk sebagian besar sesi adalah data yang menunjukkan aktivitas pabrik AS meningkat pada awal Maret di tengah pertumbuhan yang kuat dalam pesanan baru. Namun gangguan rantai pasokan terus memberikan tekanan biaya pada produsen, menjaga kekhawatiran inflasi tetap menjadi fokus.