Angela juga menyampaikan rasa kagumnya pada museum minyak atsiri yang menyajikan sejarah tanaman tersebut dari sebelum masehi hingga tahun 2000an. Di museum ini, wisatawan dapat mengikuti perjalanan penemuan minyak astiri dan penyebarannya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
“Museum ini juga memamerkan peralatan dan perlengkapan asli untuk membuat minyak atsiri. Penyampaian informasi sejarahnya juga dengan cara yang menarik,” ujarnya.
Angela pun berharap Rumah Atsiri dapat terus berkembang sehingga bisa dijadikan contoh sebagai destinasi wisata wellness unggulan sekaligus pemicu pelaku pariwisata lainnya untuk turut berkembang. (TYO)