sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wapres: Pemberian Bansos secara Rutin Namanya Melestarikan Kemiskinan

Economics editor Binti Mufarida
05/01/2024 20:02 WIB
Pemberian bantuan sosial (bansos) secara berkala dinilai bukan strategi yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan.
Wapres: Pemberian Bansos secara Rutin Namanya Melestarikan Kemiskinan. (Foto: MNC Media)
Wapres: Pemberian Bansos secara Rutin Namanya Melestarikan Kemiskinan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemberian bantuan sosial (bansos) secara berkala dinilai bukan strategi yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan. Bahkan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut, strategi bagi-bagi bansos sama saja seperti melestarikan kemiskinan. 

Sudah semestinya bansos dikurangi namun harus berbanding lurus dengan peningkatan pemberdayaan kapasitas sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kalau bansos terus kan namanya melestarikan kemiskinan, jadi bagaimana supaya lama-lama ini bansos ini semakin sedikit, sedikit, sedikit,” kata Wapres kepada awak media di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Harapannya, dengan meningkatkan kapasitas pengusaha UMKM maka akan mengurangi angka kemiskinan. 

“Karena itu (harus) berbanding lurus dengan yang saya bilang, peningkatan pengusaha UMKM itu jangan stunting terus, jadi kena stunting terus kan, jadi itu supaya tidak kena stunting dinaikkan," kata dia.

“UMKM itu ada yang sudah ga bisa dinaikkan, ada, memang segitu sudah maksimal, kalau bahasa Kiai namanya ga bisa berubah-ubah. Tapi yang lainnya bisa dinaikkan jadi pengusaha menengah, pengusaha besar, tergantung daripada upaya-upaya kita dalam rangka pemberdayaannya. Itu nanti kita dorong itu supaya mempercepat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wapres berharap agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 mendatang tidak hanya untuk bantuan sosial, namun juga pemberdayaan. Sehingga, diharapkan akan menghilangkan angka kemiskinan di Indonesia.

“Karena itu kita harapkan ke depan 2024 ini tambah lagi anggarannya, sosial juga tidak hanya untuk anggaran bantuan sosial, perlindungan sosial, tapi pemberdayaannya itu, supaya menghilangkan kemiskinan,” pungkasnya.

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement