IDXChannel - Pemerintah setiap tahunnya memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam jumlah yang sangat besar mencapai ratusan triliun. Namun, subsidi tersebut diakui selama ini tidak tepat sasaran karena banyak dinikmati golongan mampu.
“Ya saya kira yang harus dipahami itu adalah bahwa yang dilakukan pemerintah sekarang itu melakukan penataan kembali pemberian subsidi BBM ini,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. dalam keterangan resmi, di sela kunjungan kerja di Sumatera Selatan, Rabu (7/9/2022).
“Bahwa yang sekarang terjadi selama ini terjadi itu tidak tepat sasaran, karena itu maka ini dilakukan penataan ulang supaya yang menerima itu yang bener-bener menerima, bahasa kiainya itu memberi hak kepada yang berhak, selama ini tidak sampai, karena itu diambil, ini dilakukan namanya bansos BBM yang kita berikan,” papar Wapres.
Wapres mengatakan saat ini dilakukan penataan-penataan akibatnya kenaikan BBM. “Sebetulnya bukan kenaikan tapi penyesuaian normalisasi harga pada harga keekonomian. Sebab sekarang kan BBM itu seharusnya tidak diberi subsidi tapi subsidinya berupa bansos kepada masyarakat.”
“Dampak itu tentu ada, dan itu juga dampak global akibat daripada situasi global kemudian krisis energi, ini berdampak di seluruh dunia bukan hanya Indonesia, jadi dampak kenaikan pasti akan ada,” katanya.
Wapres mengharapkan kenaikan harga BBM ini tidak akan menimbulkan kemiskinan baru. Pasalnya, pemerintah telah menyiapkan anggaran bantalan sosial sebesar Rp24,17 triliun. Apalagi, pemerintah punya target nol persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024.
“Apakah itu berpengaruh kepada kemiskinan ekstrem? Karena kita sudah memberi bantalan ya melalui bansos ini, kita harapkan tidak terlalu berpengaruh tetapi akan terus kita amati, pemerintah akan terus memantau akibat-akibat daripada itu dan untuk menjaga karena pemerintah kan sudah punya target kemiskinan ekstrem 2024 nol persen,” tegas Wapres.
Wapres memastikan Badan Pusat Statistik akan memantau dan menyampaikan kepada pemerintah dampak sosial yang terjadi pasca kenaikan harga BBM ini. “Nah seberapa jauh itu nanti dampak yang akan terjadi itu ada penelitian dari BPS ya, badan statistik kita yang akan terus memantau dan menyampaikan informasinya kepada pemerintah,” ungkapnya.
“Dan pemerintah akan terus mengawal memantau semua akibat-akibat yang terjadi. Tetapi kita semua paham bahwa situasi global kita akan berdampak ke semua negara tetapi kita mencegah supaya dampak negatifnya tidak terlalu besar,” tutup Wapres Ma’ruf. (RRD)