"Sebagian besar kasus serangan jantung pada pasien maupun penyintas Covid-19 itu muncul pada bulan pertama atau setelah pulihm," sambungnya.
Parahnya, ketika si pasien Covid-19 memang sudah memiliki komorbid masalah jantung sebelumnya, karena ini membuat mereka rentan terhadap komplikasi Covid-19.
"Virus itu sendiri dapat menyebabkan banyak masalah seperti kerusakan pembuluh darah dan keracunan virus yang memicu penyakit dan melemahkan otot-otot jantung. Ini membuat infeksi Covid-19 menjadi parah dan semakin mengancam," papar Senior Director-Clinical Cardiology and Research at Medanta, The Medicity, dr Sanjay Mittal.
Dari beberapa laporan medis dari penyintas Covid-19 yang melaporkan serangan jantung, dokter coba merangkumkan beberapa gejala yang perlu diwaspadai agar para penyintas dapat mengenali tanda-tanda peringatan dan segera melapor ke dokter jika dirasa perlu.
Berikut beberapa gejalanya:
1. Nyeri dada tiba-tiba
2. Berkeringat, nyeri di sekitar bahu atau rahang
3. Aritmia atau detak jantung tidak teratur dan tidak menentu
4. Jantung berdebar tiba-tiba
5. Pembekuan darah
"Statistik juga menunjukkan bahwa kasus yang berkaitan dengan meningkatkan risiko serangan jantung atau gagal jantung pada penyintas Covid-19 itu terlihat pada 3 bulan pertama pasca-sembuh. Jadi, mulai perhatikan semua tanda-tanda yang muncul untuk mengurangi risiko keparahan," tambah laporan tersebut. (NDA)