"Semakin persisten inflasi dan tinggi, maka Fed rate akan naikkan bunga hingga 3 kali di 2022," kata Bhima.
Jika kebijakan moneter tersebut diterapkan maka para pelaku usaha cenderung menahan ekspansi bisnisnya untuk mengurangi beban kewajiban terhadap perbankan. Akhirnya beberapa perusahaan di dalam negeri akan cenderung menunda ekspansi bisnisnya.
"Akan hambat ekspansi dunia usaha, khususnya di masa pemulihan. bahkan PMI manufkatur yang menjadi indikator ekspansi industri pengolahan bisa mengalami penurunan apabila cost of fund terlalu tinggi," lanjut Bhima.
Jika para pelaku usaha menahan untuk melakukan ekspansi bisnis, kebutuhan akan tenaga kerja pada akhirnya bakal berkurang. Selanjutnya peningkatan angka pengangguran akan menjadi ancaman.
Seperti diketahui adanya konflik Rusia-Ukraina telah membuat gangguan terhadap rantai pasok global, hal tersebut berdampak pada kenaikan harga barang dan komoditas secara signifikan.