IDXChannel - PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA mengatakan struktur keuangannya 'berdarah-darah'. Hal itu terjadi sejak 2020 hingga semester I-2023. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menuturkan perlunya penyehatan keuangan emiten konstruksi pelat merah itu.
Adapun indikator dari permasalahan keuangan itu dilihat dari tren Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA). Agung memaparkan sejak 2020, EBITDA perusahaan turun menjadi Rp2,4 triliun dan Rp2,094 triliun pada 2021.
Performa keuangan tetap memburuk di tahun berikutnya dengan membukukan EBITDA sebesar Rp2,4 triliun.
"Sekarang di semester I-2023 Rp558 miliar," ujar Agung dalam rapat kerja bersama DPR, Selasa (19/9/2023).
Akibatnya, cash ratio WIKA cukup buruk atau berada di posisi 5,32 persen. Agung menerangkan kondisi tersebut berbeda di masa sebelum pandemi. Sebelum pandemi atau periode 2018-2019 pencatatan EBITDA BUMN Karya ini cukup positif.