Lebih lanjut, pekerjaan proyek ini dilaksanakan dengan skema EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning) yang mencakup seluruh tahapan, mulai dari persiapan, perancangan teknik (engineering design), pengadaan material dan peralatan, inspeksi, pengiriman, hingga konstruksi onshore dan offshore.
“Selain itu, WIKA juga bertanggung jawab atas tahapan pre-commissioning, start-up, performance test, hingga masa warranty period,” ujar dia.
Pembangunan proyek ini ke depannya, kata Agung, akan memegang peranan besar dalam ketahanan energi nasional, karena mampu melayani hingga 40 persen permintaan LPG nasional, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur.
“Keberadaan fasilitas ini akan memperkuat sistem distribusi LPG nasional serta meningkatkan efisiensi rantai pasok energi domestik,” tutur Agung.
(DESI ANGRIANI)