Ia melanjutkan, ASITA juga mendorong kebijakan stimulus yang di rencanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dapat segera dijalankan, yakni berkaitan dengan wacana Bali menjadi pilot project wisata Vaksin.
Sementara itu, ASITA akan membuat sistem marketing untuk menarik minat wisatawan, yakni dilakukan menggunakan digital. Hal ini sekaligus mendorong menggunakan platform yang sudah di gagas oleh kemenpar yang merunjuk pada InfrastructurePerformance, Database Performance, dan Application Performance (ASYST).
Lebih lanjut, kata Bahriyansyah, hal ini cukup baik membantu mendorong seluruh stakeholder memasarkan di satu pintu, dan pengawasan dapat terjaga termasuk review dan menentukan langkah kebijakan ke depan.
"Ini usulan kami ASITA dan stake holder mitra kami, baik dari transport akomodasi rental dan lain-lainnya di Indonesia, terkhusus Bali," terangnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan terus mempersiapkan, dan mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Sebab pandemi telah membuat Bali menjadi sepi, dan mengusahaka agar wisawatan dapat kembali datang ke Bali.