Gelombang disrupsi kedua ini juga akan “mematikan” lebih dari 23 juta pekerja di Indonesia karena akan tergantikan oleh automation. Kesiapan Indonesia dipertaruhkan apakah bangsa Indonesia akan jadi tukang saja di negeri sendiri, atau menjadi tuan rumah digital.
Komisaris Utama Telkomsel ini juga menyebutkan akan ada 40 juta lapangan kerja baru terkait digital di gelombang disrupsi kedua ini, namun masalahnya harus dipastikan agar bangsa Indonesia yang mengisinya, bukan bangsa lain yang bekerja di negeri kita. (RAMA)