sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Yakinkan Investor Singapura, Luhut Pamerkan Pencapaian Program Hilirisasi RI 

Economics editor Tim IDXChannel
22/03/2022 16:38 WIB
Menko Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan para investor di Singapura bahwa transformasi ekonomi sedang terjadi di Indonesia.
Yakinkan Investor Singapura, Luhut Pamerkan Pencapaian Program Hilirisasi RI  (Dok.MNC)
Yakinkan Investor Singapura, Luhut Pamerkan Pencapaian Program Hilirisasi RI  (Dok.MNC)

IDXChannel — Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan para investor di Singapura bahwa transformasi ekonomi sedang terjadi di Indonesia. Program hilirisasi yang sedang berlangsung serta efisiensi yang terus ditingkatkan akan semakin mengukuhkan perekonomian Indonesia.

“Makro ekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang sangat baik sekarang ini. Inflasi maupun nilai tukar terkendali karena untuk pertama kalinya neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami surplus,” ujar Luhut saat berdialog dengan para investor di Hotel Marriott Singapura, Selasa (22/03).

Menurut Menko Marinves, kondisi ini bukan semata-mata disebabkan oleh karena naiknya harga komoditas. Tetapi program hilirisasi yang dilakukan pemerintah memberikan nilai tambah yang sangat tinggi.

“Saya tunjukkan satu data saja mengenai hilirisasi besi dan baja. Apabila lima tahun nilai ekspornya sekitar 1,3 miliar dollar AS, tahun lalu hampir mencapai 21 miliar dollar AS,” jelas Luhut.

Menko Luhut percaya dengan program hilirisasi yang dilakukan terhadap mineral yang lain, angka ekspor Indonesia akan semakin meningkat. Tahun lalu nilai ekspor mencapai angka 232 miliar dollar AS. Apalagi pemerintah berupaya untuk menekan biaya logistik untuk bisa di bawah 20 persen dari total biaya.

Menjawab keraguan beberapa Investor mengenai data ekonomi yang disajikan, Luhut mengundang mereka untuk melihat sendiri kemajuan yang terjadi di Indonesia. 

“Anda boleh melihat apa yang dilakukan di Morowali untuk industri nikel. Anda akan kagum karena setidaknya ada 50 ribu orang yang bekerja di sana dan itu akan menjadi basis untuk pembuatan baterai untuk mobil listrik,” kata Luhut.

Selain bertemu dengan para investor, Luhut melihat pengelolaan sampah yang dijadikan listrik serta solar panel terapung di Tuas. Saat meninjau pembangkit listrik dari sampah, Luhut didampingi Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura Grace Fu, sementara di solar panel terapung Menko Marinves bertemu Menteri Senior Bidang Keuangan Tharman Shanmugaratnam.

Seperti juga disampaikan saat bertemu pimpinan Temasek, Luhut sependapat mengenai pentingnya Indonesia dan Singapura bekerja sama untuk merumuskan standardisasi dan tata cara pengukuran yang akan dipakai sebagai patokan penetapan perdagangan karbon dari mangrove. Perguruan tinggi Indonesia dan Singapura bisa diminta untuk membuat kajian dan bahan itu akan menjadi pegangan dalam perumusan kebijakan. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement