sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Zelensky Berkunjung ke AS, Adakah Dampaknya buat Ekonomi Global?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
22/12/2022 15:24 WIB
Kunjungan Zelensky ke Washington tidak serta merta menjamin dihentikannya perang
Zelensky Berkunjung ke AS, Adakah Dampaknya buat Ekonomi Global? (Ilustrasi)
Zelensky Berkunjung ke AS, Adakah Dampaknya buat Ekonomi Global? (Ilustrasi)

Dampaknya, harga energi melambung tinggi di zona Eropa, menyebabkan inflasi di sektor ini menjadi tak terhindarkan.

Menurut IMF, perang ini tak hanya mengganggu perdamaian global, melainkan juga sangat membebani ekonomi global yang semakin memperburuk keadaan sebelumnya. Termasuk di antaranya meningkatnya inflasi, kemiskinan ekstrem, meningkatnya kerawanan pangan, deglobalisasi, dan degradasi lingkungan yang memburuk.

Selain itu, pengeluaran sosial yang lebih tinggi menyebabkan perlunya penyeimbangan kembali prioritas fiskal terbukti cukup menantang bahkan di negara ekonomi maju.

Ukraina yang dilanda perang secara khusus berada dalam keadaan kesulitan ekonomi yang parah.

Selain kehancuran fisik, jutaan orang telah meninggalkan negara itu, dan ribuan orang yang tak terhitung jumlahnya telah terbunuh atau cacat.

Menurut Bank Dunia, jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem meningkat sekitar 100 juta menjadi hampir 700 juta didorong oleh dampak perang ini.

Bagi ekonomi global, kelangkaan bahan bakar dan pangan akibat perang memperburuk inflasi pasca pandemi yang telah mencapai level tertinggi selama beberapa dekade di sebagian besar belahan dunia.

Gangguan rantai pasokan juga menjadi faktor penyumbang utama terhadap inflasi. Di seluruh ekonomi maju, lebih dari setengahnya, termasuk AS dan kawasan Euro, memiliki tingkat inflasi lebih dari 5% bahkan sebelum perang Meletus.

Dampaknya, perang memperburuk situasi yang sudah sulit. Sebelum konflik, Rusia dan Ukraina menyumbang seperempat dari ekspor gandum global, dan Rusia adalah pemasok utama bahan bakar fosil, terutama ke Eropa. Terganggunya pasokan komoditas tersebut membuat harga naik secara signifikan. (Lihat tabel di bawah ini.)

Di sisi lain, sokongan dari Barat untuk Ukraina ini menandakan bahwa perang masih akan sulit untuk dihentikan. Perlombaan militer menjadi ancaman serius di tengah ancaman ekonomi global, salah satunya resesi.

Bahkan AS sendiri masih mengalami inflasi yang cukup tinggi dan ketidakstabilan ekonomi.

Namun, kebijakan pemberian bantuan miliaran dolar ini menandakan bahwa negara Barat juga belum memiliki daya yang kuat untuk menghentikan Rusia. Sementara jalur diplomasi sendiri sepertinya telah ditutup oleh Rusia. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement