Katanya, setelah harmonisasi nantinya, penyuluh pertanian yang saat ini jumlahnya 37 ribu-38 ribu akan disebar satu desa dengan satu penyuluh.
"Karena pertanian itu nanti akan luas, pertanian padi, pertanian jagung, pertanian perkebunan, ada kelapa, ada kopi, ada coklat, dan lain-lain, serta hortikultura," ujarnya.
"Petani kita harus diajari cara memakai pupuk, cara bibit yang bagus, dan lain-lain. Jadi penyuluhan sudah disepakati tadi satu poin nanti akan ditangani oleh pusat CQ Kementerian Pertanian," tutur Zulkfili.
Pembahasan yang kedua, sambungnya, terkait masalah irigasi. Dia menjelaskan, saat ini sawah yang satu kali tanam itu tidak ada irigasinya karena mengandalkan curah hujan. Keterbatasan anggaran di tingkat daerah sering menjadi kendala pembangunan infrastruktur irigasi.