sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

2 Profil Pemilik Holywings Bar yang Kontroversial

Ecotainment editor Salsa Nabila/SEO
23/09/2022 12:39 WIB
Profil Pemilik Holywings jarang diketahui. Beberapa waktu lalu Holywings mendapatkan kontroversi lantaran membuat promosi minuman dengan nama Muhammad dan Maria
2 Profil Pemilik Holywings Bar yang Kontroversial. (FOTO : MNC Media)
2 Profil Pemilik Holywings Bar yang Kontroversial. (FOTO : MNC Media)

IDXChannel - Profil Pemilik Holywings jarang diketahui. Beberapa waktu lalu Holywings mendapatkan kontroversi lantaran membuat promosi minuman dengan nama Muhammad dan Maria.  Karena hal itu, 6 orang staf holywings menjadi tersangka dan bar ditutup. 

Bahkan, Pemprov DKI juga mencabut izin usaha Holywings karena ternyata setelah ada pengecekan terdapat pelanggaran penjualan miras yang tidak sesuai aturan.

Kasus Holywings yang ramai diperbincangkan ini menyorot Hotman Paris dan Nikita Mirzani sebagai pemegang saham. Selain itu juga menyorot pemilik dari Holywings, hal itu membuat publik penasaran dengan profil pemilik Holywings. Diketahui ada 2 orang pemilik Holywings ini.

Lantas, bagaimana 2 profil pemilik Holywings? Penasaran bukan simak berikut ini.

Profil Pemilik Holywings

Ivan Tanjaya bersama dengan Eka Setia Wijaya  adalah pendiri Holywings. Keduanya dikenal sebagai pengusaha sukses yang pernah menempuh pendidikan di Raffles Academy Beijing, China.

Pria berusia 33 tahun yang memiliki nama Ivan Tanjaya. Ia lahir di Palu, Sulawesi Tengah tahun 1989. Ivan telah mendirikan Holywings mulai dari tahun 2014. Holywings sendiri dinaungi oleh PT Aneka Bintang Gading dengan Ivan Tanjaya sebagai Co-Founder-nya.

Sedangkan, Eka Setia Wijaya menuliskan sebagai seorang Restaurant Owner di perusahaan yang menaungi berdirinya Holywings yakni PT Aneka Bintang Gading seperti ia tuliskan dalam LinkedIn-nya.

Sebelum berhasil mendirikan Holywings, bersama Eka, Ivan mulai meniti karier sebagai pengusaha F&B dengan membuka resto nasi goreng bernama Kedai Opa di sebuah ruko yang berada di Kelapa Gading. Namun, bisnis pertama mereka mengalami gulung tikar setelah bertahan hanya tiga bulan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement