Setelah Van Franquemont, mulai bermunculan warga Belanda yang memulai usaha serupa. Seperti Van Oosterom, Van Zulyen, dan lain-lain. Motif batik Belanda kebanyakan menggambarkan dongeng, puisi, atau bertemakan naturalis.
Para pengusaha batik Belanda ini tidak membatik sendiri, mereka hanya menciptakan motif lalu memperkerjakan pembatik lokal untuk mengerjakan penulisan pada kain. Mereka sendiri yang mengawasi proses pembuatannya.
Setelah kependudukan Jepang, tak ada lagi pengusaha batik Belanda, namun motif batik Belanda masih digemari hingga saat ini.
Itulah beberapa batik termahal di Indonesia saat ini. Meskipun dibanderol jutaan rupiah per kain, batik-batik ini masih digemari oleh kalangan tertentu. (NKK)