sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

6 Fakta tentang Film Horor Legendaris Nosferatu yang Tayang Desember 2024

Ecotainment editor Ratih Ika Wijayanti
17/12/2024 11:05 WIB
Fakta tentang film horor legendaris Nosferatu menarik perhatian para penggemar film gotik bertema vampir. 
6 Fakta tentang Film Horor Legendaris Nosferatu yang Tayang Desember 2024. (Foto: MNC Media)
6 Fakta tentang Film Horor Legendaris Nosferatu yang Tayang Desember 2024. (Foto: MNC Media)

1. Remake  Film Nosferatu: A Symphony of Horror (1992) 

Nosferatu (2024) merupakan film remake atau pembuatan ulang dari film bisu karya Murnau tahun 1922 yang berjudul Nosferatu: A Symphony of Horror. Film aslinya terinspirasi oleh novel Dracula karya Bram Stoker tahun 1897. Film Nosferatu tahun ini berhasil rilis setelah lebih dari 100 tahun gagal untuk melakukan remake karena terkendala hak cipta.

Film horor legendaris ini telah dibuat ulang dua kali,  pertama pada 1979 oleh Werner Herzog (Nosferatu the Vampyre) dan kedua adalah versi 2024 oleh sutradara Robert Eggers.

Seperti dalam versi aslinya, Nosferatu (2024) menghadirkan perjalanan Thomas Hutter yang dikirim ke kastil terpencil milik Count Orlok untuk mengatur penjualan properti. Namun, Hutter kemudian menyadari bahwa tuan rumahnya bukanlah manusia biasa. Sosok Count Orlok yang penuh teror ini lambat laun memperlihatkan niat jahatnya, terutama obsesinya terhadap Ellen, istri Hutter. 

2. Disutradarai oleh Robert Eggers yang Terkenal dengan gaya Folklore Horror

Film Nosferatu versi 2024 disutradarai oleh Robert Eggers. Ia dikenal dengan gaya khas dan pendekatannya terhadap "folklore horror". Eggers memang kerap mengangkat elemen-elemen folklore dalam film-filmnya, seperti pada The VVitch (2015) yang mengeksplorasi kisah penyihir, The Lighthouse (2019) yang menyelami mitos laut dan kegilaan, serta The Northman (2021) yang menceritakan kisah epik Viking. Dalam Nosferatu, Eggers pun kembali menggali tema horor klasik yang diangkat dari mitos vampir hingga memberikan sentuhan baru pada cerita yang telah berusia lebih dari seabad itu. 

Meski demikian, Eggers memastikan bahwa versi remake ini tidak hanya mengikuti jejak film klasiknya pada 1922, tapi juga memberikan dimensi baru pada karakter dan teror yang lebih menyentuh sisi psikologis. Atmosfer yang gelap, visual yang mencekam, serta backsound yang dramatis membuat film ini lebih tergambar sisi horor dan terornya. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement