Kesepakatan itu telah membantu meredam kekhawatiran akan pasokan pangan global, terutama ke negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan sebagian wilayah Asia di mana kelaparan mulai melanda sebagian wilayah.
Tetapi kesepakatan itu akan berakhir pada 18 Mei mendatang jika tidak diperbarui. "Kita tidak bisa kehilangan waktu," kata Brink. Ia menambahkan, ekspor gandum juga penting bagi perekonomian Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu, mengemukakan masalah inisiatif gandum dalam percakapan telepon dengan Presiden China Xi Jinping.
Komunikasi tersebut merupakan kontak langsung pertama yang diketahui antara kedua pemimpin sejak perang dimulai. China menawarkan untuk bertindak sebagai mediator antara Kyiv dan Moskow.
Dalam pernyataan di situsnya, kantor Zelenskyy mengatakan ia dan Xi "telah menyatakan dukungan bersama akan perlunya penerapan yang layak dan kelanjutan" kesepakatan tersebut.
(DKH)