sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Banyak Bos Perusahaan Lebih Sering Pecat Karyawan Gen Z, Benarkah?

Ecotainment editor Ibnu Hariyanto
16/05/2025 13:33 WIB
Generasi Z semakin banyak yang memasuki dunia kerja. Namun banyak perusahaan justru kurang puas dengan karyawan Generasi Z, benarkah?
Generasi Z semakin banyak yang memasuki dunia kerja. Namun banyak perusahaan justru kurang puas dengan karyawan Generasi Z, benarkah? (foto: iNews Media Grup)
Generasi Z semakin banyak yang memasuki dunia kerja. Namun banyak perusahaan justru kurang puas dengan karyawan Generasi Z, benarkah? (foto: iNews Media Grup)

"Bagi mereka, kesuksesan karier tidak harus berarti kelelahan, jadi jika suatu pekerjaan tidak memiliki tujuan, otonomi, atau perkembangan, mereka akan mencari atau membangun sesuatu yang lebih baik," ujarnya.

Bannister menilai banyak tempat kerja yang masih menerapkan aturan-aturan lama yang memprioritaskan jam kerja daripada hasil. Hal itu membuat para pekerja yang lebih muda merasa frustrasi dan tidak bersemangat.

"Mereka akan lebih unggul jika diberi tujuan yang jelas, otonomi yang nyata, dan alur kerja yang modern, terutama di dunia di mana pekerjaan hybrid telah membuktikan bahwa fleksibilitas mendorong produktivitas, bukan kemalasan," ujarnya.

Sementara, Direktur Program Pusat Bahasa Universitas Torrens, Jacqui Gueye menyebut para manajer dan tempat kerja perlu mengevaluasi beberapa pendekatan, terutama terkait Gen Z yang memasuki dunia kerja. Gueye mempunyai pengalaman bekerja dengan tenaga kerja multigenerasi, termasuk Gen Z, Milenial, Gen X, dan Boomers.

Tidak seperti generasi sebelumnya, generasi muda atau Gen Z memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi serta kesehatan mental. Hal ini yang terkadang disalahartikan sebagai kurangnya komitmen dan bukan pergeseran budaya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement