Dua Orang Terkaya Se-Asia Berlomba-lomba Jadi Penguasa Jaringan 5G

IDXChannel - Peluncuran 5G di India menjadi momen perebutan kekuasaan atas masa depan digital negara tersebut, terutama bagi dua orang terkaya di India, Gautam Adani dan Mukesh Ambani.
Seperti yang diketahui, India akan beranjak menuju jaringan internet 5G dengan dibukanya lelang besar selama tujuh hari. Di mana sebanyak 72 gigahertz ditawarkan dalam panggung lelang terbesar di India itu.
Tawaran sebesar USD19 miliar telah diterima pemerintah dari para perusahaan teknologi besar seperti Reliance Jio Infocomm Ltd. milik Ambani, Vodafone Idea, Bharti Airtel, dan Adani Data Networks yang secara mengejutkan muncul sebagai pemain baru dalam lelang tersebut.
Kemunculan Gautam Adani dalam lelang tersebut memunculkan potensi pertarungan sengit bagi Ambani, mengingat posisinya sebagai orang terkaya di Asia mulai tergeser beberapa bulan lalu.
Ambani telah menjadi pemain teratas di pasar seluler India dan memberi penawaran terbesar yakni USD11 miliar untuk gelombang udara pan-India. Sedangkan Adani memberi penawaran hanya sekitar USD26 juta. Sisanya datang dari penawar lain, Bharti Airtel dan Vodafone Idea.
Secara objektif, R-Jio milik Ambani telah siap sepenuhnya untuk meluncurkan 5G dalam waktu dekat, mengingat perusahaan tersebut memang telah menguasai pangsa seluler di Indian.
"Jio sepenuhnya siap untuk peluncuran 5G dalam waktu singkat karena kehadiran serat nasionalnya, dan kemitraan global yang kuat di seluruh ekosistem teknologi," kata R-Jio dalam sebuah seperti yang dikutip dari BBC, Selasa (2/8/2022) lalu.
Sedangkan Grup Adani mengendalikan bisnis dengan cakupan yang luas seperti pelabuhan, bandara, dan listrik. Bahkan dikabarkan telah menggeser Bill Gates sebagai orang terkaya keempat di dunia. Kekayaanya kini lebih dari USD112 milliar.
Grup Adani menawar pada spektrum swasta yang rencananya akan dipakai untuk mengakses area tertentu seperti pelabuhan atau bandara, sebagai sektor tempat para perusahaan berinvestasi.
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Grup Adani yang mengatakan tidak tertarik untuk bersaing di luar spekturm swasta.
Langkah ini disebut sebagai awalan Grup Adani untuk berekspansi ke layanan seluler.
“Kami percaya jika Grup Adani akhirnya membeli spektrum dalam lelang mendatang, hal itu berpotensi meningkatkan persaingan... selain membuka pintu bagi Grup Adani untuk berekspansi ke layanan seluler konsumen dari waktu ke waktu," kata Goldman Sachs dalam BBC, Selasa (2/8/2022).
Dengan persaingan tersebut, Vodafone Idea dan Bharti Airtel dibuat gelisah dengan kemungkinan persaingan yang lebih ketat dari para miliarder lainnya.
Bharti Airtel dilaporkan menawar untuk gelombang udara pan-India, sedangkan Vodafone Idea yang kekurangan uang hanya menawar di sektor-sektor prioritas. Kedua perusahaan telekomunikasi tersebut masih belum pulih dari perang tarif yang dikeluarkan R-Jio pada entri 2016 lalu.
Bagi pihak Ambani pertemuannya dengan Grup Adani melampaui dugaan. Tak hanya adu kekayaan, namun hal ini menjadi pertempuran supremasi bagi keduanya di dunia digital India. (TYO/RIBKA)