1. Tabungan di Rekening Bank
Dana darurat perlu disimpan di rekening bank, karena keadaan darurat tidak mengenal waktu dan tempat. Selain mudah dicairkan, menyimpan dana darurat di rekening bank juga menjadi instrumen yang paling aman dan cepat diakses. Kekurangan menyimpan dana darurat di rekening bank ini adalah adanya risiko ketika terjadi inflasi yang membuat nilai uang menjadi turun.
2. Reksa dana pasar uang
Jika saldo tabungan di rekening bank sudah cukup, kita juga bisa menginvestasikannya di reksa dana pasar uang. Jenis reksa dana ini cukup aman karena tidak fluktuatif dalam nilai dan secara likuiditas, reksa dana ini mudah untuk dijual kembali.
Beberapa keunggulan dari reksa dana pasar uang, yaitu bisa dimulai dari Rp 100.000, pencairan dana yang cukup cepat, yaitu maksimal 3 hari kerja sejak pengajuan, return yang lebih besar daripada deposito, dan aman karena risikonya rendah.
3. Emas
Emas menjadi sarana yang cukup ideal untuk menempatkan dana darurat. Emas yang disarankan sebagai instrumen investasi untuk dana darurat ini berbentuk logam mulia atau emas batangan. Kelebihan dari investasi emas adalah kemampuannya untuk bertahan terhadap inflasi dan tergolong cukup likuid. Selain dijual, emas juga bisa digadai untuk mendapatkan uang.
Saat ini, kita juga semakin dipermudah berinvestasi emas, karena investasi emas sudah mengarah ke bentuk digital. Kita bisa melakukan transaksi jual-beli serta menyimpan emas digital melalui tabungan emas, seperti Tabungan Emas Pegadaian yang juga menyediakan fasilitas menabung emas secara daring mulai Rp 10.000.