IDXChannel - Untuk mendeteksi dan menghapus konten yang terkait dengan kelompok teroris dan kebencian terorganisir, Facebook menggunakan kecerdasan buatan alias artificial intelligent (AI) yang canggih.
Dengan teknologi tersebut, Facebook mampu mendeteksi dan memahami konteks konten yang melanggar standar komunitas seperti teks yang disematkan dalam gambar dan video, pencocokan media untuk menemukan konten identik dengan foto, video, teks, dan bahkan audio yang telah Facebook hapus sebelumnya.
“Teknologi kecerdasan buatan secara proaktif memfilter konten-konten yang berpotensi melanggar,” kata Head of Counter-Terrorism and Dangerous Organizations Facebook APAC, Nawab Osman saat diskusi virtual bertajuk "Facebook - Dangerous Organisations: Under the Hood Press Briefing" dilansir Antara, Kamis (2/9/2021).
Setidaknya ada enam teknik dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi Facebook untuk memerangi konten terorisme.
Mulai dari mengumpulkan propaganda terorisme dari kanal-kanal distribusi yang ada, mencocokkan gambar dan video untuk mencegah konten kekerasan di masa mendatang, menggolongkan konten untuk memahami teks, mengidentifikasi kelompok organisasi berbahaya, mengidentifikasi akun berbahaya yang sebelumnya telah dihapus, hingga membagikan informasi penting untuk pengguna di semua platform.