“Semua alat ini diciptakan seefisien mungkin, terjangkau oleh para peternak, dan mudah digunakan. Kami memiliki tujuan besar untuk menciptakan ketahanan pangan dalam konsumsi ayam broiler di Indonesia,” kata Ahmad.
Chickin telah memberikan dampak pada ribuan peternak dan telah mengakuisisi lebih dari 150+ lokasi peternakan dengan kapasitas populasi lebih dari 2,6 juta ayam. Chickin juga telah dipercaya oleh lebih dari 200 klien yang terdiri dari berbagai merek food and beverage (F&B) terkemuka, food catering, bahkan food processing. Chickin juga telah mengalami pertumbuhan pendapatan lebih dari 50 kali lipat dalam 1 tahun terakhir.
“Kami sadar bahwa ayam merupakan protein hewani yang dapat dikonsumsi oleh semua orang. Dengan total pasar domestik yang sangat besar, ditambah dengan pertumbuhan konsumsi tahunan sebesar 16% berdasarkan tren historis selama lima tahun terakhir,” kata Tubagus.
(DES)