"Tergantung di mana mereka dilepaskan di ketinggian, oksida nitrogen itu dapat berkontribusi pada pembentukan ozon atau penipisan ozon," jelas Eloise Marais, profesor geografi fisik di University College London, dikutip dari Mashable, Kamis (17/6/2021).
Di stratosfer, di mana ozon bertindak sebagai perisai terhadap radiasi ultraviolet dari matahari, panas itu dapat menggerogoti ozon.
Sementara di troposfer yang lebih dekat ke tanah, panas itu bisa menambah ozon. Sayangnya, di sana ia bertindak lebih seperti gas rumah kaca dan menahan panas. Bahan bakar yang berbeda merusak atmosfer dengan cara yang berbeda.
"[Nitrogen oksida] penting, tentu saja, tetapi ada juga bahan bakar padat yang dibakar dan menghasilkan klorin," kata Marais.
"Klorin berkontribusi pada perusakan lapisan ozon dan sangat, sangat efisien dalam melakukan itu," sambungnya.