Lars kemudian kembali magang di perusahaan mentega C.E.W Kramer and Wilhelm Bagger. Kariernya naik cepat dan memegang posisi penting. Salah satu pemiliknya, Kramer meninggal pada 1882 dan Lars tak cocok dengan Bagger. Akhirnya, dia keluar dan mendirikan perusahaan sendiri, “The Copenhagen Preserved Butter Company.”
Seperti bisnis pada umumnya, awal perjalanannya tak mudah. Namun berkat keahlian, kerja keras, dan pengetahuannya yang dalam soal bisnis mentega, perusahaannya berkembang pesat. Pada 1895, perusahaannya mempekerjakan 200 orang dan pada 1917, kekayaannya ditaksir mencapai 18 juta krone.
Selain aktif berbisnis, Lars tak meninggalkan hobinya di dunia numismatika. Pada 1885, dia ikut mendirikan "Coin Collectors Society of Copenhagen" yang berisi para numismatis kaya. Tak mudah untuk masuk komunitas ini karena selain persyaratannya ketat, biaya iurannya cukup mahal sehingga pekerja kerah biru tak bisa masuk.
Dari sini, Lars aktif berburu uang kuno langka, terutama koin. Pada 1922, dia menemukan banyak koin bernilai dari keluarga aristokra Bille-Brahe dan memutuskan untuk membelinya.
Koleksi Lars saat ini mencapai 20 ribu yang terdiri atas 15 ribu keping koin, 4.600 medali dan token, 330 uang kertas, dan 1.800 buku. Semua koleksi ini dititipkan ke Museum Nasional Denmark karena Lars khawatir koleksinya rusak dan hancur akibat Perang Dunia Pertama.