“Senang sekali melihat antusiasme teman-teman di Sumatra, semoga semangat juang dan pantang menyerah ini bisa menular ke teman-teman di daerah lain,” ucap Sandi.
Dari kacamata salah satu kurator Festival Film Bulanan, Mohamad Ariansah, kedua film terpilih periode Oktober 2022 berusaha untuk menampilkan isu-isu mengenai toleransi antar agama, nilai tradisi, dan ikatan batin dalam keluarga yang dikemas dengan apik.
Seperti film ‘Dua Pilar Satu Atap’ memperlihatkan kekuatan visualiasi dari transisi emosional yang dialami sebuah keluarga Tionghoa, setelah kembali berkumpul dengan salah satu anggota keluarga yang sudah berpisah selama belasan tahun karena persoalan kepercayaan dan adat-istiadat.
Adapun, film ‘Surro’ menampilkan drama melalui konflik internal seorang ibu pengganti (surrogate mother) yang ingin bertemu dengan anak kandungnya melalui kekuatan elemen visual dan jukstaposisi (urutan) shot-shot.
Senada dengan Mohamad Ariansah, kurator Festival Film Bulanan lainnya, Rahabi Mandra, mengatakan banyak film Sumatra yang menarik.