"Untuk membuat janji vaksinasi, pengguna harus mengisi formulir dengan data pribadI, termasuk detail kartu bank. Akibatnya, mereka menyerahkan data pribadi dan finansial mereka kepada para penipu online," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).
Cara lain untuk mendapatkan akses ke data pribadi pengguna adalah melalui survei vaksinasi palsu. Para penipu online mengirim email atas nama perusahaan farmasi besar yang memproduksi vaksin Covid-19, mengundang penerima untuk mengikuti survei singkat.
Semua peserta akan dijanjikan hadiah atas partisipasi mereka dalam survei. Setelah menjawab pertanyaan tersebut, korban dialihkan ke halaman dengan kedok hadiah. Untuk menerima hadiah, para pengguna diminta untuk mengisi kelengkapan formulir dengan informasi pribadi.
Bahkan, dalam beberapa kasus, para penipu online ini akan meminta pembayaran sejumlah token, untuk pengiriman.
Para ahli Kaspersky juga menemukan email spam yang menawarkan layanan atas nama pabrikan China. Email tersebut menawarkan produk untuk mendiagnosis dan mengobati virus, tetapi paling utama adalah pada penjualan jarum suntik vaksinasi.