“Saat dia membeli saham di bank di Portugal. . . Saya terus berkata, 'Dari mana asal uang itu? Mengapa Anda mengizinkan dia untuk mencuci uang melalui sistem kami?" mantan anggota Parlemen Eropa dan anggota Partai Sosialis Portugal Ana Gomes yang mengajukan rincian dugaan pencucian uang ke otoritas peradilan Portugis mulai tahun 2016.
Kemudian, pada awal 2020 Dos Santos menggugat Gomes karena pencemaran nama baik di pengadilan Portugis. Dia mempermasalahkan Gomes men-tweet dan muncul di TV dengan mengatakan bahwa bank Dos Santos adalah mesin pencucian uang untuknya. Dos Santos kalah dalam kasus tersebut, tetapi pengacaranya telah mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Kekaisaran Mulai Runtuh
Kerajaan Dos Santos mulai runtuh di bawah kepemimpinan presiden baru Angola, João Lourenço, yang menjabat pada September 2017 setelah ayah Dos Santos meninggalkan jabatannya. Lourenço berjanji akan memberantas korupsi yang membuat Angola menjadi terkenal.
Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga antikorupsi Transparency International yang melabeli Angola sebagai salah satu negara yang paling korup di dunia.
Dua bulan setelah masa jabatannya, dia memecat Dos Santos sebagai kepala perusahaan minyak negara Sonangol, posisi yang telah ditunjuk oleh pemerintah ayahnya pada Juni 2016.