Tetapi langkah yang lebih besar terjadi pada Desember 2019. Sebagai bagian dari penyelidikan korupsi, pengadilan Angola membekukan aset di negara milik Dos Santos dan suaminya termasuk saham di perusahaan telekomunikasi seluler Unitel dan di beberapa bank.
Perintah pengadilan menyatakan bahwa Exem Energy BV, entitas yang dimiliki oleh Dos Santos dan Dokolo, telah berjanji untuk membayar setidaknya USD75 juta hutangnya kepada Sonangol, tetapi gagal melakukannya.
Pengadilan juga mengklaim bahwa pasangan itu dan salah satu rekan bisnis mereka telah menyebabkan pemerintah Angola kehilangan setidaknya USD1,1 miliar. Pada Januari 2020, jaksa agung Angola mendakwa Dos Santos dan Dokolo dengan penggelapan dan pencucian uang.
Pada saat itu, Dos Santos mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa tuduhan terhadapnya sangat menyesatkan dan tidak benar. Dia mengaku seorang pebisnis yang selalu patuh terhadap hukum yang berlaku di negara manapun.
Pada bulan yang sama, melalui Luanda Leaks terungkap sebanyak 700.000 dokumen mengungkapkan kalau Dos Santos menguasai aset dengan cara illegal. Ini mengkonfirmasi pelaporan yang dilakukan Forbes pada tahun 2013 tentang Dos Santos yang secara korup mendapatkan saham di perusahaan Angola.