Meski demikian, Kartini tak menyerah. Ia berjuang mendapatkan pengetahuan dari rumahnya.
Selama di rumah dan tidak bersekolah, Kartini rajin rajin mencari ilmu, dengan bertukar pikiran dengan teman-temannya melalui surat.
Ia juga gemar membaca buku-buku kebudayaan Eropa seperti buku karya Louis Couperus yang berjudul De Stille Kraacht.
Selain itu, perjuangan dirinya melalui surat mendapat dukungan dari teman dekatnya, Mr. J.H. Abendanon, yang mengumpulkan surat-surat dari Kartini dan kemudian menjadikannya sebuah buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Itulah sepenggal kisah biografi RA. Kartini, semoga bisa berguna menambah pengetahuan Anda tentang perjuangannya yang sudah dirintis sejak usia belia untuk memajukan Perempuan Indonesia.