sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerita Pengusaha Bolen Asal Malang, Modal Rp10 Juta Kini Raup Cuan Rp70 Juta per Bulan

Inspirator editor Avirista M/Kontributor
23/06/2024 14:02 WIB
Rasa bolennya memang cukup khas, apalagi rasa apel manalagi khas Malang.
Pasutri Ismiati Solihah dan Sony Darmawan yang sukses membesarkan usahanya Bolen Malang hingga meraup cuan (Avirista Midadaa/MPI)
Pasutri Ismiati Solihah dan Sony Darmawan yang sukses membesarkan usahanya Bolen Malang hingga meraup cuan (Avirista Midadaa/MPI)

IDXChannel - Bolen produksi UMKM asal Malang merambah pasar ekspor Asia Timur hingga Eropa. Bolen yang dikelola oleh pasangan suami istri (pasutri) Ismiati Solihah dan Sony Darmawan ini kian digemari.

Bolen khas Malang demikian tagline yang diusung dari produksi rumahan Jalan Borobudur Agung, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, memiliki rasa khas apel dan pisang Malang.

Rasa bolennya memang cukup khas, apalagi rasa apel manalagi khas Malang. Sementara di rasa pisang coklat, rasa pisang agung dari Dampit, Kabupaten Malang, begitu terasa. Sensasi dua buah asal Malang ini memang membedakan Bolen Malang dengan bolen-bolen asal Bandung, serta daerah-daerah lain.

Ismiati Solihah, pemilik usaha boleh menuturkan, dia memulai usaha bolennya pada tahun 2018 dengan modal Rp 10 juta. Saat itu dirinya yang sering membuat kue - kue kering, berinisiatif membuat bolen karena bisa dimakan tak bergantung musiman.

"Kalau kue-kue kering kan musiman, lakunya kalau lebaran sama natal. Terus akhirnya berpikir, buat apa ya, kebetulan saya suka bikin kue, dan akhirnya ada resep diotak-atik. Dicoba, ditawari dulu selalu bawa produk untuk tester, dikasih beli," kata Ismiati Solihah, ditemui di rumah produksi.

Perlahan tapi pasti, setelah memproduksi bolen di tahun 2018 mulai meningkat. Bahkan kini Ismi dan tiga karyawan di produksinya mampu memproduksi 50 boks hingga 200 boks per harinya, dengan satu boksnya berisikan 10 potong kue bolen.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement