Beberapa perusahaan di bawah kendalinya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, antara lain PT Barito Pacific Tbk (BRP), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
BREN baru saja tercatat di BEI pada 9 Oktober silam dan perdagangan sahamnya menyentuh batas autoreject atas selama lima hari berturut-turut. Sejak IPO, harga saham BREN sudah meroket lebih dari 700%.
Akibatnya, kapitalisasi pasar BREN meroket, melampui beberapa saham big caps dan nyaris mengalahkan kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). BREN ditawarkan pada harga Rp780, dan kini diperdagangkan di level Rp6.375/saham.
Kesuksesan IPO BREN juga mengantarkan Prajogo Pangestu dalam jajaran 10 besar orang terkaya di Indonesia. Namun jauh sebelum mendirikan Barito Pacific, rupanya Prajogo pernah bekerja sebagai supir angkot.
Prajogo terlahir di Sambas, Kalimantan Barat, dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan. Ayahnya adalah pedagang karet. Ia juga hanya mampu menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP karena keterbatasan ekonomi.