"Saat di Sidoarjo sering berkunjung ke tempat pembuatan gitar, lalu karena saya suka musik dan seni akhirnya mencoba mengembangkan di rumah. Baru dijadikan industri itu tahun 2020, saat corona sedang tinggi-tingginya," ungkap dia.
Dirinya beralasan di Bojonegoro masih belum ada produsen pembuat gitar yang mampu melayani sesuai keinginan pembeli. Beberapa toko dan pembuat alat musik hanya menjual gitar standar, yang kadang tidak sesuai keinginan sang pembeli.
Di tangan Yudha, keinginan pembeli yang ingin membuat gitar sesuai permintaannya, dengan harga yang terjangkau. Tak ayal permintaan pasar merespon positif produknya.
"Kita lihat peminatnya lumayan banyak, apalagi di toko - toko alat musik kan tidak bisa menyediakan yang sesuai keinginan. Kalau di saya kelebihannya bisa custom, bisa pesan sesuai keinginan konsumen. Jadi mereka ada kepuasan tersendiri," bebernya.
Beberapa pesanan gitar kustom pun datang kepadanya, tercatat sebulannya 5 - 10 pesanan bisa ia kerjakan. Pesanan ini datang dari berbagai kota besar di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta.