Karena ia tinggal di Bandung, ia coba mencari salah satu tempat yang memang cocok untuk ekspor. Awalnya ia bergerak di bidang sayuran, namun bisnisnya tersebut tidak berkembang. Kemudian ia mencoba alternatif lain, dan berakhir pada industri kayu yang fokus pada kayu lapis.
Untuk proses pengiriman, Surya hanya menggunakan kontainer biasa yang memang biasanya digunakan, yaitu 40 feet. Untuk ukuran barangnya tergantung pemesanan, paling kecil itu ada yang 2,5 cm dan paling tebal itu 18 cm.
Hal yang pertama kali dipelajari itu adalah jenis-jenis kayu. Di Indonesia sendiri ada dua jenis kayu, yaitu kayu keras dan kayu lunak. Untuk kayu lunak Surya menggunakan albasia dan kayu keras menggunakan jenis meranti atau Kruwing.
Selanjutnya pelajari jenis-jenis grade, ada yang paling rendah itu mungkin untuk red PG (Packing Grade) lalu yang paling tinggi itu ada di grade yang namanya OPL atau BBB. Cara membedakannya adalah dari segi kehalusan muka kayu tersebut.
Tujuan ekspor Surya itu bermacam-macam, tapi yang paling besar itu ada di AS, Timur Tengah, Jepang, Korea, dan India.