Bob Sadino pulang ke Indonesia pada 1967, saat itu dia membawa serta dua mobil Mercedez miliknya. Satu dijualnya untuk membeli sebidang tanah di wilayah Kemang, Jakarta Selatan, dan satu lagi disewakannya.
Bob sendiri yang menjadi supirnya saat memulai bisnis persewaan itu. Namun usaha penyewaan mobil itu harus terhenti usai Bob Sadino kecelakaan sehingga mobilnya rusak parah dan dia merugi.
Setelah merugi akibat kecelakaan mobil, Bob Sadino pernah bekerja sebagai kuli bangunan dengan upah harian sebesar Rp100 demi menyambung hidup. Kemudian salah seorang rekannya, pensiunan Jenderal TNI AU bernama Sri Mulyono Herlambang, menyarankannya untuk berbisnis ternak ayam petelur.
Sri Mulyono adalah seorang perintis usaha ayam ras, sekaligus pendiri Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia. Saat itu, telur yang umum dijual ke masyarakat adalah telur ayam kampung.
Sementara ayam yang dikembangbiakkan oleh Bob Sadino adalah ayam broiler, dia mempelajari ilmu pengembangbiakan itu dari majalah peternakan berbahasa Belanda. Bob Sadino-lah yang pertama kali memperkenalkan telur ayam negeri ke konsumen.