Saat pertama kali merintis bisnis telur ayam negeri itu, Bob Sadino menawarkan telurnya dari pintu ke pintu. Karena telur ayam negeri belum populer, telur dagangannya hanya dibeli oleh tetangga-tetangganya di daerah Kemang yang notabene adalah ekspat.
Namun tak lama kemudian, ayam telur negeri mulai populer sehingga bisnis telurnya pun mulai berkembang. Setelah sukses dengan bisnis telur, Bob Sadino merambah ke bisnis sayur mayur.
Dialah yang memperkenalkan praktik bercocok tanam sayuran dengan metode hidroponik di Indonesia pada tahun 1980-an, meskipun teknik hidroponik telah masuk ke Indonesia pada tahun 1970-an.
Bob Sadino menggunakan metode hidroponik pada lahan seluas 2,5 hektare. Bisnis pertaniannya ini pun sukses. Dia menenam sayur mayur yang biasa dimakan oleh orang asing di Indonesia.
Dia juga mengajak petani lokal untuk bekerja sama dengan konsep hidroponik, dari situ berdirilah Kem Farm, perusahaan agribisnis yang berfokus pada sayur mayur dan buah-buahan.