sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inilah Kisah Tjut Meutia di Mata Uang Baru Rp1.000, Pahlawan Perempuan Asal Aceh

Inspirator editor Ratih Ika Wijayanti
31/08/2022 11:00 WIB
Kisah Tjut Meutia (Cut Nyak Meutia) di mata uang baru Rp1.000 menarik untuk dikulik. Ia merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Inilah Kisah Tjut Meutia di Mata Uang Baru Rp1.000, Pahlawan Perempuan Asal Aceh. (Foto: MNC Media)
Inilah Kisah Tjut Meutia di Mata Uang Baru Rp1.000, Pahlawan Perempuan Asal Aceh. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kisah Tjut Meutia (Cut Nyak Meutia) di mata uang baru Rp1.000 menarik untuk dikulik. Nama Tjut Meutia atau Cut Nyak Meutia tentu sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ia merupakan seorang pahlawan perempuan asal Aceh yang turut memperjuangkan Indonesia dari jajahan Belanda. 

Tjut Meutia menjadi salah satu pahlawan nasional Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964. Wajahnya bahkan diabadikan di dalam mata uang kertas Rp1.000. 

Bagaimana kisah Tjut Meutia yang ada di mata uang baru Rp1.000 dan perjuangannya dalam melawan penjajahan Belanda? Simak ulasan IDXChannel berikut ini! 

Kisah Tjut Meutia

Tjut Meutia atau Cut Nyak Meutia lahir di Aceh pada 15 Februari 1870. Ia merupakan anak perempuan dari Teuku Ben Daud Pirak dan Cut Jah. Ayah Tjut Meutia juga merupakan pemimpin pemerintahan daerah Pirak dan seorang ulama. Tjut Meutia merupakan anak perempuan satu-satunya dan ia memiliki empat saudara laki-laki. 

Tjut Meutia tercatat menikah sebanyak tiga kali. Suami pertamanya bernama Teuku Syamsarif atau yang dikenal dengan Teuku Chik Bintara. Kemudian, suami keduanya bernama Teuku Chik Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Bersama suami kedua inilah Tjut Meutia mulai ikut dalam perjuangan melawan penjajah. Ia bersama sang suami, Tjik Tunong melakukan perlawanan terhadap Belanda. 

Namun, pada 1905 Tjik Tunong ditangkap oleh Belanda dan dihukum mati di Lhokseumawe. Sebelum Tjik Tunong meninggal, ia meminta kepada sahabatnya yakni Pang Nanggroe untuk menikahi Tjut Meutia dan merawat anak mereka yakni Teuku Raja Sabi. Tjut Meutia pun kemudian menikah dengan Pang Nanggroe dan melanjutkan perjuangan dengan bergabung dengan pasukan lainnya di bawah kepemimpinan Teuku Muda Gantoe.  

Memiliki Jiwa Pejuang dan Pandai Berpedang

Lahir sebagai anak ulama membuat Tjut Meutia mendapat pendidikan ilmu agama yang dalam. Ia pun diajarkan berpedang hingga mahir menggunakannya. Jiwa petarung dan pejuangnya sudah tumbuh bahkan sejak usianya masih muda. Tak heran, Tjut Meutia pun tumbuh menjadi sosok yang pemberani dan pandai berperang. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement