IDXChannel—Kisah inspiratif tentang peternak kambing yang memulai usahanya dari nol hingga mampu memiliki 500an ekor kambing ternak menarik untuk diulas. Kisah ini datang dari Lampung Timur, dari seorang pengusaha bernama Deddy Irawan.
Perjalanan Deddy merintis usahanya dari nol dikupas di akun Youtube Indra Palupi Channel. Dalam video berdurasi sekitar 16 menit itu, Deddy mengisahkan kisah hidupnya yang serba sulit dan kekurangan sebelum beternak.
Ia juga mengisahkan bagaimana ia mengembangkan usahanya secara perlahan dengan bantuan Kredit Usaha Rakyat yang dikelola dengan baik dan tepat bersama sang istri. Hingga akhirnya taraf hidup pasutri ini membaik drastis.
Deddy yang dulu hanyalah buruh serabutan dengan bayaran Rp25.000 satu hari, kini bisa mengantongi pendapatan kotor hingga Rp35 juta setiap bulan. Bila dikurangi dengan biaya operasional peternakan dan pertaniannya, ia masih menerima untung Rp20 juta.
Bagaimana kisah inspiratif tentang Deddy Irawan? Simak ulasannya di bawah ini.
Kisah Inspiratif Peternak Sukses: Mulanya Bekerja Serabutan, Lalu Nekat Beternak
Dengan jujur, Deddy mengaku bahwa dulu ia bekerja sebagai buruh serabutan dengan upah Rp25.000 per hari. Kemudian ia mendapatkan pekerjaan tetap, yakni sebagai penyadap kelapa dan pembuat gula merah.
Ia melakoni pekerjaan itu selama tujuh tahun lebih. Karena ia tak punya uang untuk memodali usaha kecilnya, Deddy meminjam dana dari bosnya untuk membeli perlengkapan membuat gula merah.
“Lima ratus ribu untuk menyadap pohon kelapa saja saya mesti berutang pada bos. Semua perlengkapan saya beli dengan pinjaman, mulai dari arit, panci untuk memasak gula, sampai cetakannya,” tuturnya.
Peralihan usahanya dari gula merah ke beternak berasal dari pengalaman pribadi Deddy yang pernah memelihara kambing dan sapi. Selagi bekerja sebagai pembuat gula merah, Deddy melakukan gaduh, yakni peternak yang mengurus ternak milik orang lain dengan sistem bagi hasil. Karena ia masih tak punya uang untuk membeli hewan ternak sendiri.
Hasil dari gaduhan ternak itu, ia mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Ia terus menabung dan mencari uang tambahan dengan berdagang ke pasar, hingga akhirnya ia berhasil membeli hewan ternak peranakan.
Dari situ ia memikirkan potensi penjualan ternak. Deddy akhirnya memberanikan diri untuk mengajukan KUR. Nilai pinjaman yang ia ambil tak seberapa waktu itu, yakni hanya Rp8 juta. Ia mengaku tak berani mengambil pinjaman lebih dari kebutuhannya.
Uang pinjaman itu ia gunakan untuk membangun kandang ternak sederhana yang hingga hari ini masih berdiri. Deddy mempromosikan ternak peliharannya dari pintu ke pintu. Pada masa awal-awal pengembangan bisnisnya, Deddy masih tinggal di rumah berupa gubuk.
Bahkan untuk makan sehari-hari saja, Deddy mengaku pernah makan dengan beras jatah.
“Pernah dihina juga saya saat itu. Katanya rumah saya seperti kandang ayam, tapi itu saya jadikan motivasi untuk mengelola usaha saya,” lanjutnya.
Keberhasilan Deddy mengelola peternakan juga berkat dukungan istrinya yang bertugas mengelola uang pinjaman KUR. Dengan telaten, sang istri menyimpan uang agar mereka dapat membayar cicilan KUR tepat waktu.
Seiring peternakannya berkembang, ia membeli truk pickup untuk mengangkut ternak. Pembelian pickup itu pun dengan dana pinjaman. Setelah membeli pickup, Deddy mengembangkan bisnisnya lagi dengan membenahi kandang-kandang ternaknya.
Perlahan-lahan bisnisnya mulai menghasilkan keuntungan yang cukup banyak hingga ia bisa membangun rumah dengan dinding bata. Rumah itu dibangunnya tak jauh dari kandang-kandang ternaknya dan kebun pertaniannya.
Deddy mengirim ternak hingga ke luar kota, sebab permintaan dari luar Lampung Timur pun terbilang tinggi. Ia bahkan pernah mengirim hingga ke Jakarta dan Jawa Barat. Ia terus mengembangkan peternakannya dengan bantuan KUR yang ia kelola dengan baik bersama sang istri.
Saat ini, semua ternaknya berjumlah sekitar 500an ekor. Deddy telah membangun beberapa kandang untuk semua ternaknya. Per bulan, saat ini Deddy bisa mengantongi pendapatan kotor sebesar Rp35 juta.
Demikianlah kisah inspiratif peternak sukses yang berhasil meningkatkan taraf hidupnya dengan mengelola dana KUR sebaik-baiknya. (NKK)