Dari situ, Mela berinisiatif untuk berjualan kerupuk. Produksi ia lakukan setelah pulang dari kegiatan mengajar ekskul dan mengajar les. Barang dagangan itu ia titipkan di koperasi sekolah.
Rupanya, banyak murid menyukai kerupuk yang ia buat. Barang dagangannya kerap laris. Namun, pihak sekolah tidak setuju bahwa Mela berdagang di sekolah. Ia dipanggil oleh pihak sekolah dan dilarang untuk lanjut berdagang.
Apa alasannya di balik larangan itu pun tidak jelas, ia hanya menitipkan kerupuk di koperasi dan tidak mengganggu aktivitas. Mela sempat memohon agar tetap diizinkan berdagang, namun pada akhirnya ia menuruti larangan itu.
“Saya masih ingat pihak sekolah bilang, ‘Kamu kalau mau uang banyak jangan di sini. Kamu keluar cari perusahaan yang gajinya gede’,” kenangnya dengan sedih.
Mela mengaku pernah menangis ketika mengingat perkataan pihak sekolah. Untungnya Mela tidak harus berlama-lama menghadapi pengalaman pahit itu, sebab tak lama kemudian ia hamil dan kondisinya mengharuskannya untuk bed rest.