sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Petani Kopi di Sumbar yang Sukses Tembus Pasar Internasional

Inspirator editor Jefli oktari
20/10/2021 12:08 WIB
Adapun ekspor perdana mulai Agustus 2021 ke Norwegia dengan volume 1 ton dalam bentuk biji kopi yang belum dipanggang (green coffe bean).
Kisah Petani Kopi di Sumbar yang Sukses Tembus Pasar Internasional (FOTO:MNC Media)
Kisah Petani Kopi di Sumbar yang Sukses Tembus Pasar Internasional (FOTO:MNC Media)

Untuk bisa memenuhi target pasar, Zikwan juga menampung kopi dari petani dan selanjutnya diproses di rumah prosesor kopi miliknya. Saat ini biji kopi petik merah (cerry) dibeli dari petani lokal dengan harga Rp9 ribu/kg dan untuk green coffe bean Rp90 ribu/kg. 

Pihaknya dalam ekspor kopi masih belum mandiri, alias masih menjalin kemitraan dengan eksportir asal Kerinci, Jambi. Yakni koperasi Alko Kopi Sumatra. Menurut Zikwan, kendala saat ini pihaknya belum mampu memenuhi kuota Kopi Arabika Solsel yang dipesan. 

"Sekarang kopi Arabika sedang habis buah (trek) sehingga kesulitan dalam memenuhi permintaan. Akan tetapi, pihaknya tetap berupaya maksimal untuk memenuhi kuota tersebut. Jelasnya kita tetap berjuang penuhi target atas nama Solsel walaupun tertatih-tatih," kata Zikwan. 

Terpisah, CEO Alko Kopi Sumatra, Suryono Bagas menyatakan pengiriman kopi ke Royal Amerika 19,2ton tiap bulan. Dan setiap kopi yang dikirim berdasarkan nama petani dan asalnya karena menggunakan sistem tracebility atau ketelusuran asal usul kopi. 

"Jadi walau yang ekspor kopinya bendera Alko, namun nama petani dan asal kopi tetap di sebutkan. Tujuannya adalah trasapransi asal usul kopi buat buyer (pembeli) dan sekalin membuat bangga petani dan daerah asal nya," ucap Suryono. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement