Dia ditawari untuk bekerja di bengkel jok mobil dengan tugas office boy, alias mengerjakan apa pun yang dibutuhkan oleh si pemilik. Mulai dari bersih-bersih hingga membantu melayani pelanggan.
Bayarannya juga masih murah, yakni Rp300.000 per bulan tanpa uang makan dan uang lembur. Pekerjaan itu dilakoninya selama tiga tahun. Selama bekerja di situ, anak rantau ini mendapat banyak ilmu tentang jok mobil.
Dia bahkan mengerti cara mengganti jok mobil dan pembuatan jok modifikasi. Inilah yang kelak menjadi bekal untuk usahanya di masa mendatang. Dari situ, Hardianto mulai berani merintis bisnis jasa ganti jok mobil kecil-kecilan.
Modalnya didapat dari penjualan sapi orang tuanya di kampung, yakni Rp4 juta. Dengan modal itu, Hardianto mendirikan bisnisnya sendiri dengan memanfaatkan fasilitas apa pun yang tersedia saat itu.
Dia juga belajar cara memakai internet, termasuk cara memasang iklan dan menjual jasa di marketplace. Saat itu, dia memanfaatkan Tokobagus. Hardianto juga belajar cara membuat konten untuk memasarkan produknya.