sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Sukses CEO Sambal Bakar Indonesia, Dibalik Kesuksesan Ribuan Pengunjung Sehari

Inspirator editor Kurnia Nadya
12/12/2023 16:42 WIB
Sambal Bakar Indonesia adalah restoran baru yang tak pernah sepi pelanggan. Di balik kesuksesannya, ada Richard Theodore dan Iben Ma.
Kisah Sukses CEO Sambal Bakar Indonesia, Dibalik Kesuksesan Ribuan Pengunjung Sehari. (Foto: YouTube/Tom MC Ifle)
Kisah Sukses CEO Sambal Bakar Indonesia, Dibalik Kesuksesan Ribuan Pengunjung Sehari. (Foto: YouTube/Tom MC Ifle)

IDXChannelKisah sukses CEO Sambal Bakar Indonesia menarik untuk diulas. Richard Theodore berhasil membuka bisnis dengan strategi marketing digital hingga gerai restorannya dibanjiri ribuan pelanggan. 

Richard Theodore bekerja sama dengan Iben Ma, seorang TikToker, untuk melakukan survey bisnis kuliner yang disukai TikTokers. Iben Ma, menurut Richard, adalah influencer yang tak pernah gagal memproduksi konten yang berhasil masuk rekomendasi (For Your Page/FYP).

Dengan followers yang mencapai jutaan, Iben berhasil mencari jenis kuliner yang cocok dengan selera mayoritas konsumen. Dengan jumlah followersnya juga, nama Sambal Bakar Indonesia akhirnya tersiar dan dikenal masyarakat. 

Namun kehebatan restoran ini adalah, kedatangan pelanggan bukan karena Iben Ma. Melainkan karena mutu layanan,konsep restoran, dan kualitas rasa yang ditawarkan Sambal Bakar Indonesia. 

“Orang kenal Sambal Bakar Indonesia karena Iben, tapi orang datang bukan karena Iben. Banyak orang yang ke Sambal Bakar Indonesia itu ya enggak kenal Iben,” ucapnya, dalam interview di kanal YouTube Tom MC Ifle. 

Kisah Sukses CEO Sambal Bakar Indonesia: Belajar Jadi Entrepreneur

Sebelum akhirnya mendekati Iben dan mengajak influencer itu berbisnis. Richard memang sudah pernah berbisnis di bidang kuliner sejak masih sekolah. Dagangannya yang pertama adalah es krim, dengan mesin es yang dimiliki sekolah. 

Usaha es krim itu ia lanjutkan hingga kuliah. Karena tidak lagi bisa menggunakan mesin es krim sekolah, Richard membuat inovasi-inovasi baru yang pada masanya pun sukses viral sampai diikuti produsen-produsen lain. 

Es krim cup berbentuk tanah, es krim singapura, adalah beberapa jenis es krim yang pernah viral. Namun usaha es krimnya tidak berlangsung lama, karena kebiasaan konsumsi masyarakat. 

“Es krim itu terlalu niche, terlalu spesifik. Orang enggak konsumsi es krim tiga kali seminggu, karena kandungan gulanya kan tinggi sekali,” kata Richard. 

Sejak awal Richard memang tertarik untuk berbisnis, ia adalah seorang lulusan SMK jurusan Tata Boga, dan pernah mengikuti kursus singkat di Malaysia. Sehingga, pengetahuannya tentang kuliner cukup mumpuni. 

Awalnya, Richard sebenarnya diarahkan orangtuanya untuk menjadi atlet. Namun karena keterlambatan waktu, ia memutuskan untuk meneruskan sekolah di SMK jurusan tata boga. Ketertarikannya pada bisnis kuliner dimulai saat ia membantu bisnis ayahnya. 

“Ayah saya punya kios ayam bakar, kecil aja. Saat itu saya lihat perputaran uangnya lumayan juga. Akhirnya tertarik, saya tanya ke orangtua, saya harus apa kalau mau jadi pebisnis kuliner,” lanjutnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement